Prioritas

Pernahkah Anda mengalami hal seperti ini: Anda mengalami minggu yang sangat sibuk. Jadwal Anda telah tersusun dengan sangat padat, sehingga cukup mengherankan bahwa masih ada waktu untuk bernafas. Beberapa orang yang mencoba membuat janji dengan Anda harus Anda tolak karena tidak ada waktu lagi.

Kemudian tiba-tiba Anda menerima telpon dari seorang teman lama yang tinggal di kota lain. Sudah cukup lama kalian tidak bertemu dan ia kebetulan sedang mengadakan kunjungan singkat ke kota Anda. Ia mengajak untuk bertemu pada suatu waktu yang ditentukan. Ia juga telah menghubungi teman-teman lama yang lain sehingga pertemuan ini akan menjadi suatu reuni kecil-kecilan.

Anda melihat kembali ke dalam agenda. Setelah mempertimbangkan berbagai kemungkinan, Anda lalu menelpon beberapa orang untuk membatalkan atau mengubah janji. Tiba-tiba Anda mempunyai waktu untuk diberikan bagi teman Anda.

Pernahkah hal ini terjadi? Atau hal yang serupa dengan itu?

Yang terjadi sebenarnya adalah: pada saat seseorang berkata, "Saya tidak punya waktu untuk melakukannya", ia sebenarnya berkata, "Saya tidak menaruh Anda dalam prioritas saya"

Pada jaman sekarang ini, sering kita mendengar orang berkata "Saya tidak punya cukup waktu. Dua puluh empat jam sehari tidak cukup. Kita melihat laju kehidupan yang sangat tinggi di kota besar. Setiap orang bergegas, mengebut dalam berkendara, dan enggan untuk antri. Adalah suatu kontradiksi yang sangat menarik, bahwa saya telah bertemu dengan banyak orang yang juga berkata, "Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan sepulang kerja".

Di satu sisi, tidak ada cukup waktu. Di sisi lain, waktu berlimpah, sehingga orang tidak tahu lagi apa yang harus dikerjakan untuk menghabiskan waktunya sepulang kerja.

(Alasan mengapa orang menjadi workaholic?)
Sekali lagi, ini adalah masalah prioritas. Jika melakukan sesuatu tidak ada dalam prioritas kita (karena hal itu tidak menyenangkan), maka kita tidak akan pernah punya waktu untuk melakukan-nya, bahkan ketika kita bingung harus melakukan apa untuk menghabiskan waktu.

Sebenarnya, pada bahasan yang lebih mendalam (daripada sekedar masalah prioritas), kontradiksi ini sebenarnya bisa merupakan gejala dari tidak adanya impian:
- yang dikejar
- yang dipercayai bisa dicapai dalam kurun waktu tertentu

Seperti halnya waktu, uang juga merupakan sumber daya yang terbatas. (paling tidak, bagi sebagian besar dari kita) Jadi kalau kita berkata "Saya tidak punya kelebihan uang untuk membangun asset, sebenarnya kita berkata bahwa membangun asset tidak ada dalam daftar prioritas kita saat ini.

Selama Anda tidak menaruh sesuatu dalam prioritas Anda, selalu akan ada hal lain, alasan lain, mengapa hal itu tidak bisa dilakukan.

Mungkin saat ini Anda benar-benar merasa tidak bisa menyisihkan apapun, misalnya karena Anda sedang mencicil rumah/mobil. Penghasilan dan pengeluaran benar-benar pas. Apa yang bisa Anda lakukan?
Tuliskanlah kapan Anda bisa memulai (tanggal yang tepat), yaitu saat cicilan itu selesai. Tuliskanlah berapa banyak yang bisa Anda sisihkan mulai tanggal tersebut. Ini sangat penting.
The more act of writing something down gives additional commitment to actually do it when the time comes.

Apa lagi yang bisa Anda lakukan dalam hal ini?
Tetaplah buka mata dan telinga Anda lebar-lebar terhadap kesempatan-kesempatan yang ada. Tetaplah mencari informasi bagi kemungkinan-kemungkinan usaha yang ada.

Mengapa?

Sekali lagi, semuanya adalah masalah PRIORITAS.
Ingatlah, ada perbedaan yang sangat besar antara nol dan bukan nol. Nol dikali berapapun selalu nol. Sebaliknya bahkan jika Anda hanya bisa menyisihkan jumlah yang kecil dan tidak berarti, dalam jangka waktu panjang, akumulasinya akan sangat jauh dari titik nol.

Jangan Pernah Menyepelekan hal yan kecil karena hal yg anda anggap kecil bisa berdampak besar terhadap perubahan diri anda...

Regards!
Just Share!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar